Selama satu Minggu terakir di bulan November 2010 ini, Rumah Dunia (RD) sering ramai dikunjungi anak-anak sekolah sekitar Serang. Kamis (25/11/2010) rombongan SD Mutiara Bunda dari Cilegon mengadakan pelatihan puisi dan dongeng di RD bareng Langlang Randhawa, wakil Presiden RD dan Ka Igun, relawan RD sekaligus tutor dongeng. Besoknya (Jumat pagi) giliran SMP Peradaban, Sepang, Serang, yang hanya sekedar kunjungan ke RD sekaligus praktek wawancara seputar RD. Sabtu berikutnya, sekitar 23 rombongan TK Al Itqom Balaraja, menggambar bersama dan mendegarkan dongeng dari Ka Igun. Minggu (28/11/2010) giliran dari SMK Tri Pelita Bangsa, Pandeglang yang berkunjung. Sebanyak 20 siswa Tri Pelita Bangsa mendengarkan materi jurnalistik yang dipaparkan Langlang Randhawa serta latihan teater bersama Dedi Setiawan, salah satu relawan RD dan tutor teater.
Menurut Beni, Kepala sekolah Tri Pelita, tujuan kunjungannya kali ini adalah untuk memberikan wawasan kepeda siswanya, “Sekaligus untuk mempelajari cara penulisan jurnalistik.” Katanya. Setelah Langlang memberikan materi seputar apa itu jurnalistik, siswa kelas satu ini langsung memparktekakan tulisan berita. Mereka diajak untuk langsung menuliskan berita hari ini, dan yang ada di sekitar RD. “Setelah itu Kang Langlang, mungkin bisa mengoreksi tulisan mereka. Mana yang baik dan yang kurang,” saran Beni. “Biar efektif cara belajarnya,” kata Beni tersenyum.
Para siswa pun menyebar mencari berita, ada yang mewawancarai relawan RD, penjual buah, dan para pemain teater yang sedang berlatih untuk acara Ode Kampung ke 4 RD, yang akan diselenggarakan tanggal 9 Desember nanti.
Kamaluddin Mubarok, guru Bahasa Inggris Tri Peita mengatakan ini adalah kunjungan pertamanya ke RD. Ini juga sebagai program sekolah. SMK Tri Pelita yang memang berbasis Multimedia merencanakan ke depannya siswa Tri Peita akan belajar membuat koran. “Target kita adalah bulan April 2011, SMK Tri Pelita sudah punya koran mini sekolah,” kata Kamaluddin saat ditanya mengenai rencana ke depannya.
Dalam sesi berikutnya, para siswa membacakan beritanya hingga berlanjut pada diskusi atau bedah berita. Ternyata banyak siswa yang sudah mahir membuat berita, meski ada beberapa siswa yang membuat berita picture profil. “Rata-rata kalian sudah pada bisa mmbuat berita, meski masih ada kekurangan sedikit,” ujar Langlang. Lebih jauh Langlang mengatakan jika membuat sebuah berita utamakan unsur-unsur berita 5W+1H harus ada dibagian atas tulisan. “Usahakan unsur-unsur berita itu ada pada di paragraf awal, keculai dengan picer profile, sehingga informasi-informasi pentingya ada ada dibagian atas. ” sambung Langlang. Beberapa siwa mengaku sulit memulai menulis berita. “Intinya, menjadi seorang wartawan tidak mesti pintar, cantik dan tanpat. Seseorang yang biasa-biasa saja bisa menjadi wartawan, asalkan vitalitasnya tinggi. Artinya mau terus belajar dan berlatih keras.”
Ba’da duhur, SMK Tri Pelita Bangsa berlatih teater di panggung RD bareng Kang Beti alias Dedi Setiawan. Dalam latihanya para siswa terus tertawa ketika salah satu dari mereka harus berperan sebagi seorang banci yang sedang merayu Kang Beti. “Seorang teater itu jangan malu. Kita harus berani. Meski mendapat peran jahat atau perang yang tidak diingnkan. Pokoknya maenkan saja.” Kata Dedi semangat. Hadi (15) salah satu siswa Tri Pelita mengungkapkan kegembiraannya berlajar di RD. “Saya seneng di Rumah Dunia, terlebih dengan konsep bagunannya yang lebih menyatu dengan alam. Di sini adem,” katanya pada wartawan www.rumahdunia.com. Selepas ashar, para siswa Tri Pelita meninggalkan RD.
0 komentar:
Posting Komentar